Sabtu, 28 Desember 2013

Fakta Unik Rhizobium leguminosarum



“ Diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”  (QS. Al-Baqarah : 216)

   Kita menyadari bahwa banyak hal yang kita anggap baik namun ternyata dia tidak baik untuk kita begitu juga sebaliknya terkadang kita menganggap tidak baik suatu hal tapi ternyata dia amat baik untuk kita. Contohnya saja kita mengenal bakteri dengan semua karakteristik yang menyudutkan bahwa bakteri itu tidak baik. Akan tetapi dengan ukurannya yang mikroskopis  ternyata bakteri memiliki berbagai macam fakta unik yang mengangkat derajat bakteri karena manfaatnya yang besar. Salah satunya yaitu bakteri Rhizobium leguminosarum. Bakteri Rhizobium leguminosarum terdapat pada hampir semua tanaman kacang-kacangan. Nah mari kita lihat fakta unik yang ditimbulkan dari makhluk mikroorganisme ini

  Seperti apakah karakteristik Rhizobium ? Karakteristik bakteri Rhizobium leguminosarum  secara makroskopis adalah warna koloni putih susu, tidak transparan, bentuk koloni sirkuler, konveks, semitranslusen, diameter 2-4 mm  dan dalam waktu 3-5 hari pada akar khamir-manitol-garam mineral. Secara mikroskopis sel bakteri Rhizobium leguminosarum berbentuk batang, aerobik, gram negatif dengan ukuran 0,5-0,9x1,2-3 µm, besifat motil pada media cair. Umumnya memiliki flagela polar atau subpolar. Untuk pertumbuhan optimum dibutuhkan temperatur 25-30° C, Ph 6-7 ( kecuali galur-galur dari tanah masam). Bakteri Rhizobium leguminosarum bersifat kemoorganotropik, yaitu dapat menggunakan berbagai karbohidrat dan garam-garam asam organik sebagai sumber karbonnya (Holl,1975). Bisa dilihat bentuk dari Rhizobium seperti gambar dibawah ini.


   


  

   Apa manfaatnya ? Nah, telah kita ketahui bahwa bakteri Rhizobium leguminosarum adalah salah satu contoh kelompok bakteri yang berkemampuan sebagai penyedia hara bagi tanaman. Bila bersimbiosis dengan tanaman legum, kelompok bakteri ini kan menginfeksi akar tanaman dan membentuk bintil akar di dalamnya. Rhizobium hanya dapat memfiksasi nitrogen atmosfer bila berada di dalam bintil akar dari mitra legumnya. Peranan Rhizobium terhadap pertumbuhan tanaman khususnya berkaitan dengan masalah ketersediaan hara bagi tanaman inangnya. Rhizobium leguminosarum terdapat pada hampir semua tanaman kacang-kacangan.Contoh jenis kacang-kacangan yang dikenal dan banyak ditanam di dunia adalah tanaman kedelai (Glycine max (L) Merr.). Kedelai tergolong tanaman yang mampu mendapatkan hara nitrogen melalui simbiotik dengan bakteri Rhizobium leguminosarum.   

    Kebutuhan kedelai di Indonesia terus meningkat mencapai ± 2 juta ton per tahun, sementara produksi dalam negeri baru mencapai 1,2 juta ton per tahun. Oleh karena itu pemanfaatan bakteri ini dapat mengurangi jumlah pupuk N yang digunakan untuk tanaman kedelai sehingga dapat meningkatkan produksi kedelai dan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani (Harun dan Ammar, 2001).

    Bagaimana Mekanismenya ? Tanaman kedelai dapat mengambil hara N dari udara jika bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium leguminosarum . Sebelum mampu mengambil N dari udara, tanaman perlu hara N sebagai starter pertumbuhan awal. Namun demikian jumlah hara N sebagai starter pertumbuhan awal, sehingga hara N yang dibutuhkan hanya sedikit kurang lebih 50 kg urea. Tanaman kedelai dapat mengambil hara N dari udara apabila : 1. Ditanam pada lahan yang sudah mengandung bakteri Rhizobium atau pernah ditanam kedelai atau kacang-kacangan yang lain, 2. pada awal pertumbuhan diberi pupuk urea sebagai starter pertumbuhan, 3. diberi bakteri Rhizobium dengan cara mencampur benih kedelai yang akan ditanam dengan tanah yang telah ditanami kedelai, 4. Diberi inokulasi bakteri Rhizobium. Inokulan untuk benih diberikan menjelang tanam. Pengolahan tanah dan saluran pembuangan air sudah disiapkan sebelum pemberian inokulan. Keberhasilan inokulasi bakteri sangat dipengaruhi oleh kecocokan antara bakteri dengan jenis tanah dan faktor kompetisi. Faktor utama yang menentukan banyaknya N yang diambil adalah tersedianya C-organik dalam tanah.

   Berdasarkan uraian diatas, kita bisa menyimpulkan bahwa Rhizobium leguminosarum merupakan bakteri yang dapat memberikan manfaat  luar biasa. Jadi marilah kita ubah pandangan kita, bahwa bakteri tidak semuanya merugikan :)



Daftar Pustaka

Gardner, FP et al.1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press. Jakarta.

Harun UM dan Ammar M.2001.Respon Kedelai ( Glycine max L.Merr ) terhadap Bradryrhizobium japonicum Strain Hup pada Tanah Masam. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia. 3(2)

Holl FB.1975.Host Plant Control of the Inheritance of Dinitrogen Fixation in the Pisum-Rhizobium Symbiosis.Euphytica 24:767-70.